Tutorial Sketchup Vray bahasa Indonesia Exterior Scence (Master FAHRUDIN YUNIANTO)

Tutorial Sketchup Vray bahasa Indonesia Exterior Scence (Master FAHRUDIN YUNIANTO)
 Tutorial Sketchup Vray bahasa Indonesia Exterior Scence (Master FAHRUDIN YUNIANTO)
TURBIDITY :  Parameter ini mangatur warna langit,Jika menggunakan nilai parameter rendah maka akan meghasilakn langit berwarna biru dan Jika menggunakan nilai parameter tinggi maka akan menghasilakn langit berwarna orange  Sumber :http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm
 TURBIDITY :

Parameter ini mangatur warna langit,Jika menggunakan nilai parameter rendah maka akan meghasilakn langit berwarna biru dan Jika menggunakan nilai parameter tinggi maka akan menghasilakn langit berwarna orange

Sumber :http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm

 OZONE :  Parameter ini mangatur warna cahaya /ambient,Jika menggunakan nilai parameter rendah maka akan meghasilakn langit berwarna orange dan Jika menggunakan nilai parameter tinggi maka akan menghasilakn langit berwarna biru  Sumber :http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm
 OZONE :

Parameter ini mangatur warna cahaya /ambient,Jika menggunakan nilai parameter rendah maka akan meghasilakn langit berwarna orange dan Jika menggunakan nilai parameter tinggi maka akan menghasilakn langit berwarna biru

Sumber :http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm

SIZE :  Parameter ini mangatur blur atau tajamnya suatu bayangan,Jika menggunakan nilai parameter rendah maka akan meghasilakan bayangan yang tajam dan Jika menggunakan nilai parameter tinggi maka akan menghasilkan bayangan yang blur  Sumber : http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm
SIZE :

Parameter ini mangatur blur atau tajamnya suatu bayangan,Jika menggunakan nilai parameter rendah maka akan meghasilakan bayangan yang tajam dan Jika menggunakan nilai parameter tinggi maka akan menghasilkan bayangan yang blur

Sumber : http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik  Aperture ( F ) atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut: f/1.2 f/1.4 f/1.8 f/2.0 f/2.8 f/3.5 f/4.0 dst...  ISO tingkat sensitivitas kamera terhadap cahaya yang tersedia . Hal ini biasanya diukur dalam angka, angka yang lebih rendah mewakili sensitivitas lebih rendah terhadap cahaya yang tersedia sedangkan angka yang lebih tinggi berarti lebih banyak sensitivitas . Lebih sensitivitas datang pada biaya meskipun , dengan meningkatnya ISO , demikian juga butir / noise pada gambar. Contoh ISO : 100 , 200 , 400 , 800 , 1600.    Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.  Tips untuk memotret pada siang hari : Saat menentukan nilai exposure, lebih baik mulailah dengan shutter speed tinggi, sekitar 1/1000 keatas, karena kamu menghadapi peraturan Sunny 16 yang mengatakan bahwa kalau kamu memotret di hari yang terang dan mengatur shutter speed yang seimbang dengan ISO dan angka aperture-nya f/16, kamu akan mendapatkan exposure yang benar. Jadi, kalau kamu mengatur ISO ke 100, dan shutter speed 1/100, maka angka aperture-nya sebaiknya f/16. TAPI, karena kita akan belajar memotret dengan matahari yang terik, untuk dapat mengekspos wajah objek dengan benar, kita akan mengatur angka aperture setidaknya satu atau dua f-stop lebih cepat, antara f/11 atau f/8. Sebagai tambahannya, kita akan coba menjaga background tetap bersih dan out of focus dengan lensa panjang, jadi lebih baik gunakan aperture yang lebih lebar dan naikkan shutter speed-nya. Untuk ISO 100 mungkin membutuhkan shutter speed 1/1000 dengan f/4 atau 1/2000 dengan f/2.8 sebagai permulaan, lalu dari situ kamu bisa menaikkan atau menurunkan shutter speed dan angka aperture yang sesuai dengan gaya fotografimu.  Sumber : http://ryanherdian.tumblr.com/teknik_dasar_fotografi http://fotonela.com/1073/tips-memotret-dibawah-cahaya-matahari-terik/
  • Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik

  • Aperture ( F ) atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut: f/1.2 f/1.4 f/1.8 f/2.0 f/2.8 f/3.5 f/4.0 dst...
  • ISO tingkat sensitivitas kamera terhadap cahaya yang tersedia . Hal ini biasanya diukur dalam angka, angka yang lebih rendah mewakili sensitivitas lebih rendah terhadap cahaya yang tersedia sedangkan angka yang lebih tinggi berarti lebih banyak sensitivitas . Lebih sensitivitas datang pada biaya meskipun , dengan meningkatnya ISO , demikian juga butir / noise pada gambar. Contoh ISO : 100 , 200 , 400 , 800 , 1600.



Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.

Tips untuk memotret pada siang hari :
Saat menentukan nilai exposure, lebih baik mulailah dengan shutter speed tinggi, sekitar 1/1000 keatas,
karena kamu menghadapi peraturan Sunny 16 yang mengatakan bahwa kalau kamu memotret di hari yang terang dan mengatur shutter speed yang seimbang dengan ISO
dan angka aperture-nya f/16, kamu akan mendapatkan exposure yang benar. Jadi, kalau kamu mengatur ISO ke 100, dan shutter speed 1/100,
maka angka aperture-nya sebaiknya f/16. TAPI, karena kita akan belajar memotret dengan matahari yang terik, untuk dapat mengekspos wajah objek dengan benar, kita akan mengatur angka aperture setidaknya satu atau dua f-stop lebih cepat, antara f/11 atau f/8. Sebagai tambahannya, kita akan coba menjaga background
tetap bersih dan out of focus dengan lensa panjang, jadi lebih baik gunakan aperture yang lebih lebar dan naikkan shutter speed-nya. Untuk ISO 100 mungkin membutuhkan shutter speed 1/1000 dengan f/4 atau 1/2000 dengan f/2.8 sebagai permulaan,
lalu dari situ kamu bisa menaikkan atau menurunkan shutter speed dan angka aperture yang sesuai dengan gaya fotografimu.

Sumber : http://ryanherdian.tumblr.com/teknik_dasar_fotografi http://fotonela.com/1073/tips-memotret-dibawah-cahaya-matahari-terik/

 AMAOUNT:  Parameter ini mangatur banyaknya noise pada permukaan bidan,terutama pada bidang  yang memiliki reflection JIka menggunakan nilai amaount tinggi akan terlihat banyak noise yang tertangkap dan Jika menggunakan nilai amount rendah makan akan mengurangi jumlah noise yang tertangkap  Note : Gunakan nilai standar 0.85 itu sudah menghasilkan gambar yang bagus
 AMAOUNT:

Parameter ini mangatur banyaknya noise pada permukaan bidan,terutama pada bidang  yang memiliki reflection
JIka menggunakan nilai amaount tinggi akan terlihat banyak noise yang tertangkap
dan Jika menggunakan nilai amount rendah makan akan mengurangi jumlah noise yang tertangkap

Note : Gunakan nilai standar 0.85 itu sudah menghasilkan gambar yang bagus

 NOISE TRESHOLD :  Parameter ini mangatur banyaknya noise pada gambar,JIka menggunakan nilai noise tinggi akan terlihat jelas jumlah noise yang tertangkap dan Jika menggunakan nilai noise rendah makan akan mengurangi jumlah noise yang tertangkap  Sumber : http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm
 NOISE TRESHOLD :

Parameter ini mangatur banyaknya noise pada gambar,JIka menggunakan nilai noise tinggi akan terlihat jelas jumlah noise yang tertangkap dan Jika menggunakan nilai noise rendah makan akan mengurangi jumlah noise yang tertangkap

Sumber : http://help.chaosgroup.com/vray/help/150SP1/index.htm

 Linear multiply : menghasilkan gambar yang overbright / kontras  Exponential : menghasilakn gambar yang kurang kontras / pucat  Reinhard     : menghasilkan gambar perpaguan antara Lienar dengan Exponential Jika parameter Burn value menggunakan nilai tinggi maka akan menghasilakn gamabr seperti Lienar dan Jika parameter Burn Value menggunakan nilai rendah maka akan menghasilkan gambar seperti Exponential  Note : Parameter Burn value hanya ada pada Color mapping Reinhard.
 Linear multiply : menghasilkan gambar yang overbright / kontras

Exponential : menghasilakn gambar yang kurang kontras / pucat

Reinhard     : menghasilkan gambar perpaguan antara Lienar dengan Exponential
Jika parameter Burn value menggunakan nilai tinggi maka akan menghasilakn gamabr seperti Lienar
dan Jika parameter Burn Value menggunakan nilai rendah maka akan menghasilkan gambar seperti Exponential

Note : Parameter Burn value hanya ada pada Color mapping Reinhard.

Irradiance map  Minrate & Maxrate  : menentukan jumlah banyaknya prepase  Minrate -3 Maxrate 0 = Hight setting (4x prepase)   Minrate -3 Maxrate -1 = Medium setting (3x prepase)   Minrate -3 Maxrate -2 = Low setting (2x prepase)   Minrate -3 Maxrate -3 = Very low setting (1x prepase)
Irradiance map

Minrate & Maxrate  : menentukan jumlah banyaknya prepase

Minrate -3 Maxrate 0 = Hight setting (4x prepase)
Minrate -3 Maxrate -1 = Medium setting (3x prepase)
Minrate -3 Maxrate -2 = Low setting (2x prepase)
Minrate -3 Maxrate -3 = Very low setting (1x prepase)



Source: Sketchunesia

Artikel Terkait

Tutorial Sketchup Vray bahasa Indonesia Exterior Scence (Master FAHRUDIN YUNIANTO)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email